Ngentot Ibu Pengemis Memek Mulus Dan Anaknya Crot
Nama saya Aryo, usia 34 tahun dan saya berlokasi tinggal dekat kampus suatu PTS di Jogja.
ialah seorang karyawan di suatu Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku telah lumayan tinggi, yakni sebagai General Manager mendapatkan kemudahan perumahan dan suatu mobil sedan. masih lajang sampai-sampai sehabis kembali kerja hobiku jalan-jalan cari empiris dan refresing.
Cerita ini bermula saat kembali kerja selama jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja memasuki rem sampai-sampai anak tersebut lukanya tidak parah sedikit saja dibagian pahanya. Ketika tawarkan ke rs, Ibu tersebut menolak dan katanya lukanya tidak parah.
“Ya udah bu, kini antar Ibu pulang, dimana lokasi tinggal Ibu?”
“Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.
“Kenapa Mbok, inikan telah malam, nggak apa-apa Mbok antar ya?”
Si mbok ini tidak membalas pertanyaanku dan melulu menunduk lesu dan saat dia inginkan menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.
“Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.
Ibu tersebut menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah berlalu mengoleskan, simbok tersebut mengandeng Tika dan adiknya inginkan pergi. Sebelum melangkah jauh, saya hadang untuk mengantarnya pulang.
“Simbok inginkan pulang.., saya ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.
“Ngaak usah den, simbok..”.
“Kenapa Mbok, nggak sungkan-sungkan, ini kan telah malam, kasihan Tika Mbok..”.
“Simbok ini nggak punya gubuk tinggal den, simbok hanya gelandangan”. Sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, kesudahannya putuskan guna mengajaknya ke rumahku walaupun untuk malam ini saja. “Ya Mbok, simbok dan kedua anakmu malam ini boleh istirahat dirumahku”
“Tapi ndoroo..”. “Sudahlah Mbok, ini pun kan guna menebus kesalahanku sebab menabrak Tika”.
Dari informasi yang dapatkan didalam mobil sekitar perjalanan pulang, simbok ini ternyata ditinggak suaminya ketika berisi adiknya Tika, yang ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sementara Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sementara Intan sedikit sempat merasakan bangku SD ruang belajar 4 SD.
Setelah hingga dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung suruh mandi dan santap malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sampai-sampai setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang digunakan ketigany telah tidak pantas untuk digunakan lagi. filmbokepjepang.com Simbok menggunakan daster yang lusuh dan sobek disana-sini sementara Tika dan Intan sama saja lusuh dan sarat jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, memang memiliki rencana membelikan baju guna mereka bertiga. Kata temen-temen sih saya, tergolong orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
“Tika dan sama kamu Intan santap yang aga banyak ya.. biar cepet gede..”.
“Inggih Ndoro.., boleh nggak bila Intan habiskan semuanya, sebab Intan telah 2 hari nggak makan”. “Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh santap sepuasnya disini”.
Mulai dari sinilah petualangan seksku. Setelah acara santap malam selesai, ketiganya suruh istirahat di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam sesudah berlalu nonton acara TV yang membosankan, mengarah ke kekamar belakang guna meneggok suasana mereka. Ketika masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras ketika menyaksikan daster Mbok Inem yang terbuka sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini mempunyai paha yang sungguh-sungguh mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya tampak dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.
Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya membelai paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas membelai pahanya, mulai menjilati ujung paha dan selesai dipangkal pahanya. photomemek.com Sempat inginkan saat mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan telah bilang bila CD Mbok ini sobek dibagian depan.., jadi mekinya tampak dengan jelas. Sedangkan yang buat inginkan muntah ialah bau CDnya. Ya.. barangkali sudah berhari-hari tidak dicuci.
Setelah selama 13 menit jilati ternyata Mbok inem ini tidak terdapat reaksi.. ya barangkali terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, mulai keluarkan kontolku dan mulai gesek-gesekkan. tidak berani melapas CDnya kawatir dia bangun. Ya. Berani mengocok kontolku seraya memandangi meki dan pun teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak menggunakan BH sampai-sampai puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. tidak berani guna memeras teteknya sebab tt Mbok Inem bakal bangun.
Sedang enak-enaknya mengocok kontolku, si Tika bangun dan menyaksikan ke arahku. Tika sempat inginkan teriak dan untung saja cepat tutupi mulutnya dan memimta Tika guna diam. Setelah Tika diam, berhubung telah tanggung, terus saja kocok kontolku. Tika yang masih terduduk lemas sebab ngantuk, tetap saja menyaksikan tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil mengerjakan aktivitasku, pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan lihat sesekali Tika menyaksikan mat terus beralih ke paha ibunya yang sedang elus-elus berulangkali. Setelah selama 8 menit berlalu, tidak tahan lagi, dan kesudahannya “.. croot.. crrott.. croot..” terdapat 6 kali menembakkan pejuhku ke arah meki Mbok inemku ini.
Saat keluarkan pejuhku, si Tika ttp matanya sambil mendekap kedua kakinya. Pada ketika itulah tanpa sengaja menyaksikan pangkal pahanya dan ternyata.., tika ini tidak menggunakan CD. Saat sedang menyaksikan memeknya Tika, dia bilang. “Ndoro.. mengapa pipis di memeknya simbok”. sendiri sempat kaget mendengarnya. “Nduuk.. itu biar ibumu istirahat nyenyak..”.
“Ndoroo.. Tika kedingingan.., Tika inginkan pipis.. namun Tika takut ke kamar mandi..”.
“Ya.. telah Nduk.. mari antar ke kamar mandi”.
Tika lantas ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Sendiri pun pengen pipis, terus Tika suruh jongkok didepanku. Tika lantas mengusung roknya dan.. suur.. tidak sedikit sekali air seni yang terbit dari memeknya. Sendiri sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika gendong dan dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu peluk dan usap lembut rambut panjangnya yang hingga ke pinggang.
“Ndoro.. Tika belum cebok.. nanti memeknya Tika bau lho.. Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika.. Tika bobok disini ya.. sama ndoromu ini..”.
Kemudian Tika angkat dan mulai baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif mengelus rambutnya, pipinya, bibirnya. dan pun payudaranya yang cukup montok. Pada ketika tanganku membelai pahanya..
“Ndoro.. mengapa mengusap-usap kaki Tika yang lecet..”.
“Oh iya Nduk.. Ndoro lupa..”.
Tahu sendirilah, memang benar-benar telah untuk menyantap Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku terdapat gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja saat tanganku mengelus-elus semua tubuhnya.
Kemudian jongkok diantara kakinya dan mulailah singkap rok yang digunakan Tika hingga ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil umur 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari berjuang untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah sebab ada saldo pipisnya yang tadi tersebut lho dan pun agak mengkilap.
Tangankupun mulai membelai memek keperawanannya, dan sesekali pijit, pelintir dan tarik-tarik mekiorisnya. Ake sendiri heran mekinya tika ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.
“Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.
“Tenang Nduk.. nggak apa-apa.. Ndoro inginkan nyembuhin luka kok.. Tika diam saja yaa..”.
“Inggiih.. Ndoro..”.
Setelah Tika tenang, pun mulai menjilati memeknya dan memang terdapat rasa dan bau pipisnya Tika.
“Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”.
bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengusung-angkat pantatnya.
juga mulai menyedot memeknya Tika dengan powerful dan lihat Tika menggigit bibir bawahnya seraya kepalanya digoyang kekanan kiri.
“Ndoroo.. geli Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”.
pun tidak peduli dengan suasana Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya memegang erat seprei ranjangku hingga sobek disana sini. Dan akhirnya..
“Ndoroo.. telah Ndoro.. Tika inginkan pii.. piis dulu Ndoro..”.
Dan tidak lama lantas “Ssuur.. suur.. suur..”
Banyak sekali cairan hangatnya memenuhi mulutku. Berjuang sekuat tenaga guna menelan seluruh cairan memeknya yang barangkali baru kesatu kali ini dikeluarkannya.
Setelah kujilati dan kuhisap hingga bersih, pun tiduran disebelahnya dan kurangkul tika ini.
“Ndoro.. maafin Tika ya.. Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro.. pipis Tika bau ya Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. namun Tika mesti dihukum.. sebab udah pipis dimulut Ndoro..”
“Tika inginkan dihukum apa saja Ndoro.. asalkan Ndoro nggak marahin Tika..”.
“Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. inginkan nggak..”.
“Iya Ndoro..”.
Akhirnya keluarkan kontolku yang telah tegang. Begitu kontolku telah keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlampau polos tersebut menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Lihat wajah Tika agak memerah. Setelah lepaskan kedua tangannya, sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan suruh Tika guna memegangnya.
“Nduk.. mari dipegang dan dielus-elus..!
“Inggih Ndoro.. namun Tika malu Ndoro.. Tika takut Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. ini nggak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduk..”.
Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.
“Nduk.. kontolnya ndoromu ini diemut ya..”.
“Tapi Ndoro.. Tika takut Ndoro.. Tika jijik Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. diemut saja seperti ketika Tika ngemut es krim.. mari nanti Tika Ndoro kasih es krim.. inginkan ya..”.
“Benar Ndoro.. nanti Tika dikasih es krim..”.”Iya Nduk..”.
Tika juga jongkok diantara pah dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak sulit sih, bahkan kadang-kadang kontolku tentang giginya.
“Nah gitu nduuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuk..”.
Sambil Tika mengoral kontolku, kaos lusuhnya Tika juga angkat dan lepaskan dari tubuh mungilnya. elus-elus teteknya dan kadang remas dengan keras.
“ gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.
Sekitar 12 menit kemudian, rasakan kontolku telah berdenyut-denyut. Tarik kepala Tika dan kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. tekan hingga menyentuh kerongkongannya dan kesudahannya “.. croot.. croot.. croot.. cruut..!”
Cairan pejuhku mayoritas tertelan oleh Tika dan sedikit yang menetes terbit dari mulutnya.
“Ndoroo.. pipisnya sedikit banget.. Tika sampai ingin muntah..”.
“He.. eh.. nduuk.. namun enak kan.. pipisnya Ndoro..”.
“Inggih Ndoro.. pipis Ndoro kental banget.. Tika hingga nggak dapat telan.. agak amis Ndoro..”.
memang tergolong laki-laki yang suka mengasuh tubuhku. Hampir masing-masing hari fitnes. Menuku masing-masing hari: susu eksklusif lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan pun suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar bila sperm kental dan agak amis.
Kemudian peluk bidadariku kecilku ini dan cocok janjiku dia kasih es krim rasa vanilla. Setelah berakhir Tika memakan es krimnya, dia telentangkan lagi diranjangku. Terus kangkangkan lagi pahanya dan mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus cerah saja penasaran sebelum menjebol selaput daranya.
“Ndoro.. inginkan ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. pipis lagi aja Nduk.. Tika inginkan lagi khan es krim..”
“Mau Ndoro..”.
Setelah siap, pahanya kangkangkan lagi lebih lebar, dan mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tik meringgis.
“Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..”
sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan sesudah kurasa mantap, tekan dengan keras. rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang yakin itu ialah selaput daranya.
“Ndoorroo.. sakiit..” Langsung peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.
“Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tak usah khawatir ya..”.
Setelah kudiamkan sesaat, mulai lagi memompa memeknya dan lihat masih meringis seraya menggigit bibir bawahnya.
“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang terbit dari mulutnya Tika.
“Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih.., aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,”.
Sambil terus meusuk-nusuk memeknya, selalu simaklah wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnya pun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan bila lihatnya matanya terkadang terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun telah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan pun kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku sampai terlepas dari kaitannya.
“Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..”.
Mulai rasakan terdapat denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tika sebentar lagi orgasme. Kepala Tika juga mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang sungguh-sungguh erotis. Yakin semua pembaca setuju dengan pendapatku, namun tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil menyimak cerit ini.
“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh..”
“Ndoroo.. Tika inginkan pipiiss.. ndoroo..”
“Seerr.. suurr.. suurr.., kontolku seperti diguyur air hangat..”.
peluk sebentar tik guna memberikan peluang gadis kecilku menyelesaikan orgamesme. Setelah agak reda, lumat-lumat bibir mungilnya.
“Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..”.
“Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. (lugu sekali gadisku ini).. Ndoro pun mau pipis di kasur kok..”.
Sendiri telah nggak tahan. Kakinya angkat, kemudian kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan mulai mempercepat sodokan kontolku.
“Ndooro.. Tika capek.. Tika inginkan bobok.. ndooroo..”.
“Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”.
“Memeek Tika periih.. ndooroo..”.
Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”. muntahkan pejuhku kedalam rahimnya.
Cabut kontolku dari memek tembemnya, tampak lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir terbit dari liang kemaluannya.
“Ndoro.., mengapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”.
“Iya nduuk.., biar nggak kedinginan.., mari sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”.
“Inggih Ndoro.., kini Tika capek.., Tika pengen bobok..”.
Simaklah memeknya telah mulai melebar dan agak membelah dikomparasikan sebelum perawanin. peluk dia dan cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. dan tikapun kesudahannya tertidur dengan pulas. Nikmaat.
Gimana pembaca udah orgasme belum.., bila udah.., dibersihin yaa.., terus bobok.. byee. Nantikan cerit selanjutnya, dimana akhirnya dapat juga merasakan Mbok Inemku dan pun bidadari kecilku, si Intan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
TAMAT